Sekolah adalah sebuah investasi untuk masa depan si buah hati. Orang tua tentu akan merasa bangga jika anak-anaknya berhasil mengenyam pendidikan yang berkualitas dan akhirnya mendapatkan pekerjaan yang dicita-citakannya. Ironisnya, tidak semua sekolah di Indonesia memiliki kualitas yang tinggi, jika ada sekolah dengan kualitas yang tinggi maka biayanya pun selangit yang hanya mampu dijangkau oleh kalangan berduit. Kita harus jujur mengakui jika kualitas sekolah di Indonesia belum merata.
Jika sekolah berkualitas hanya dijangkau oleh mereka yang berkantong tebal, bagaimana dengan masyarakat ekonomi pas pas an? Putus asa tidak mampu menyekolahkan anak di sekolah yang mahal bukanlah pilihan yang bijaksana. Anak-anak harus mengenyam pendidikan yang diperlukan sebagai bekal hidup. Sekolah mahal bukanlah jaminan utama masa depan cerah. Tidak semua orang sukses berawal dari atas, banyak dari mereka yang justru berawal dari bawah sekali.
Beberapa bulan lalu, saya mencoba mencari informasi biaya untuk masuk sekolah dasar. Saya menghubungi beberapa sekolah dasar (SD) swasta di Yogyakarta yang dikenal dengan kualitas yang baik. Saya pribadi merasa kaget dengan biaya awal pendaftaran untuk menjadi siswa kelas 1 SD. Biaya paling murah untuk masuk SD dari sekolah yang saya hubungi paling murah sekitar 8 juta dan paling tinggi 12 jutaan belum termasuk biaya SPP dan daftar ulang yang pasti juga tinggi.
Mahalnya pendidikan berkualitas adalah potret nyata pendidikan di Indonesia. Namun, masa depan anak tidak ditentukan oleh sekolah yang mahal dan murah. Ketekunan dalam belajar adalah kunci utama. Meskipun belajar di sekolah dengan kualitas biasa-biasa saja tetapi tekun, maka anak-anak akan mampu bersaing dengan mereka yang masuk di sekolah mahal. Peranan orang tua untuk terus memompa motivasi belajar anak sangat diperlukan. Pemberian rasa percaya diri yang baik akan membuat anak siap untuk berkompetisi dengan mereka-mereka yang masuk di sekolah mahal.
Dari sudut pandang agama, satu hal yang perlu diingat pula jika setiap anak memiliki garis nasib yang berbeda-beda, sehingga doa orang tua mutlak diperlukan untuk memperlancar masa depan anak-anak. Dari beberapa kasus, seringkali kita dibuat heran oleh orang-orang sukses yang mengawali karir dengan perjuangan yang berliku. Jatuh bangun dalam menggapai mimpi menjadi teman kehidupan orang-orang yang sukses.
Akhir kata, saya berpikir jika tidak perlu memaksakan diri untuk memasukan anak ke sekolah yang mahal jika orang tua tidak mampu secara ekonomi. Sekolah mahal bukanlah satu-satunya faktor yang menentukan masa depan anak. Belajar yang rajin dan memahami kemampuan anak yang bisa diolah dengan baik akan menjadi senjata ampuh untuk mewujudkan masa depan anak yang baik. Salam pendidikan!
Sumber : Graha*Belajar